Table of Contents
ToggleMelarang AI Buatan China DeepSeek, Apa Saja Negaranya?
Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) saat ini tidak hanya menjadi sorotan karena manfaatnya yang luas, tetapi juga karena kekhawatiran terhadap penyalahgunaan dan potensi risiko keamanan nasional. Salah satu perusahaan AI asal China yang belakangan ini menjadi sorotan global adalah DeepSeek, sebuah entitas yang mengembangkan model bahasa dan AI generatif dengan kemampuan canggih. Seiring meningkatnya pengaruh DeepSeek di panggung internasional, beberapa negara mulai mengambil langkah tegas dengan melarang penggunaan teknologi AI buatan perusahaan tersebut. Lalu, negara mana saja yang telah mengambil kebijakan ini, dan apa alasan di balik pelarangan tersebut?
Kekhawatiran Terhadap Keamanan dan Privasi
Alasan utama pelarangan AI dari DeepSeek oleh sejumlah negara adalah kekhawatiran terhadap keamanan data dan privasi. Negara-negara Barat khususnya sangat sensitif terhadap kemungkinan bahwa perusahaan teknologi asal China dapat dikendalikan atau dimanfaatkan oleh pemerintah Tiongkok untuk kepentingan geopolitik. Meskipun DeepSeek adalah perusahaan swasta, latar belakang regulasi di China yang memungkinkan pemerintahnya mengakses data dari perusahaan lokal menimbulkan kekhawatiran tersendiri.
Pemerintah dari beberapa negara menyatakan bahwa AI buatan DeepSeek berpotensi mengumpulkan data penting melalui penggunaannya di sektor publik maupun swasta. Oleh karena itu, untuk melindungi informasi strategis dan hak privasi warga, mereka memilih untuk menutup akses terhadap layanan dan perangkat lunak DeepSeek.
Negara-Negara yang Melarang DeepSeek
-
Amerika Serikat
AS menjadi salah satu negara pertama yang menetapkan pembatasan terhadap perusahaan teknologi asal China, termasuk DeepSeek. Melalui kebijakan kontrol ekspor dan pembatasan akses ke infrastruktur teknologi AS, DeepSeek masuk dalam daftar entitas yang tidak dapat bekerja sama dengan perusahaan AS tanpa izin khusus. -
Kanada
Sebagai sekutu dekat AS, Kanada mengikuti langkah serupa dengan memberlakukan larangan terhadap penggunaan produk dan layanan AI DeepSeek di sektor pemerintahan dan perusahaan teknologi strategis. -
Australia
Australia juga menetapkan pembatasan untuk menghindari kemungkinan penyusupan data atau manipulasi algoritma yang dapat membahayakan keamanan nasional. Pemerintah Australia mengeluarkan peringatan kepada lembaga dan perusahaan untuk tidak menggunakan sistem AI dari DeepSeek. -
Inggris
Melalui kebijakan keamanan siber yang lebih ketat, Inggris telah memasukkan DeepSeek dalam daftar teknologi asing yang dianggap berisiko. Larangan ini diperluas ke institusi pendidikan dan riset yang menerima pendanaan dari negara. -
India
India, meski memiliki hubungan dagang yang kuat dengan China, telah memperketat pengawasan terhadap aplikasi dan teknologi asal negara tersebut. DeepSeek termasuk dalam entitas yang dibatasi, terutama di sektor pemerintahan dan teknologi militer.
Tantangan Global dalam Regulasi AI
Kasus pelarangan DeepSeek ini mencerminkan betapa pentingnya regulasi global dalam pengembangan AI. Sementara AI menawarkan banyak manfaat, tanpa regulasi yang jelas dan etika penggunaan yang kuat, teknologi ini dapat menjadi ancaman, terutama jika dikembangkan di bawah rezim yang tidak transparan.
Sebagai bagian dari komunitas digital yang peduli terhadap isu teknologi dan regulasi, banyak media dan platform online kini turut berperan dalam menyebarkan informasi yang akurat dan edukatif. Salah satunya adalah https://creavida.id/, sebuah platform yang membahas perkembangan teknologi, digital kreatif, dan tren industri dengan sudut pandang yang informatif dan berimbang. Di Creavida.id, pembaca bisa menemukan artikel-artikel berkualitas mengenai topik AI, keamanan data, hingga transformasi digital global yang sedang berlangsung.
Pentingnya Literasi Digital dan Kewaspadaan
Dengan semakin terbukanya akses ke teknologi AI, masyarakat dan pemangku kepentingan perlu membekali diri dengan literasi digital yang kuat. Tidak semua teknologi yang tampak canggih dapat diterapkan begitu saja tanpa risiko. Ketika negara-negara mulai melarang DeepSeek, ini menjadi pengingat bahwa faktor keamanan dan integritas data tidak bisa dianggap sepele.
Pengguna individu, perusahaan, maupun institusi pemerintahan harus berhati-hati dalam memilih teknologi yang mereka gunakan. Setiap keputusan dalam mengadopsi AI harus mempertimbangkan aspek etika, keamanan, dan transparansi penyedia teknologi tersebut.
Pelarangan DeepSeek oleh beberapa negara adalah cerminan dari meningkatnya kewaspadaan dunia terhadap potensi risiko dari teknologi AI buatan asing, terutama yang berasal dari negara dengan sistem pengawasan ketat seperti China. Amerika Serikat, Kanada, Australia, Inggris, dan India termasuk di antara negara yang telah mengambil sikap tegas. Di sisi lain, literasi digital dan sumber informasi yang dapat dipercaya seperti Creavida.id menjadi semakin penting untuk membantu publik memahami dinamika ini dengan lebih baik.
Ke depan, kolaborasi internasional dalam membuat regulasi AI yang adil dan transparan akan sangat dibutuhkan untuk memastikan bahwa teknologi yang dikembangkan benar-benar digunakan untuk kepentingan umat manusia, bukan untuk pengawasan atau manipulasi yang merugikan.